Tingkatkan Minat Baca Anak, Kemendikbud Menggelar Festival Literasi
Tingkatkan Minat Baca Anak, Kemendikbud Menggelar Festival Literasi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali
menyelenggarakan Festival Literasi Sekolah (FLS) yang akan
diselenggarakan pada tanggal 28 hingga 31 Oktober 2018. FLS digelar
untuk menciptakan gerakan masif perayaan literasi dalam rangka
meningkatkan kemampuan membaca siswa pada level tertinggi.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad menjelaskan, FLS
merupakan perayaan literasi yang mewadahi warga sekolah yaitu siswa,
guru dan kepala sekolah, penggiat literasi, pengelola Taman Bacaan
Masyarakat (TBM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, penerbit,
lembaga mitra, dan orang tua dalam sebuah forum bersama.
“Melalui FLS kami juga ingin menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Ketiga, membangun pembelajar sepanjang hayat,” kata Hamid di Gedung A Kemendikbud, Jumat (26/10).
Melalui FLS ini, Hamid berharap, dapat menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Literasi bukan barang baru dan tidak eksklusif. Literasi tidak hanya untuk dirapatkan, melainkan untuk dirayakan setiap hari.
“Karena itu, pada FLS tahun ini, kami mengangkat tema Literasi Membangun Pembelajar Sepanjang Hayat,” pungkas Hamid.
Selain itu, Hamid juga optimis kegiatan FLS mampu menjembatani relasi antara sekolah, masyarakat, dan keluarga dalam sebuah gerakan bersama, yaitu gerakan literasi. Dengan mempertemukan semua pemangku kepentingan literasi, akan terjalin jejaring literasi dan munculnya kolaborasi.
Melalui gerakan bersama dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan literasi, diharapkan peradaban negeri ini menjadi lebih maju dan sejahtera.
“Ini harapan kita, literasi baca tulis dan lainnya dapat dilaksanakan di sekolah, keluarga, dan masyarakat,” pesan Hamid.
“Melalui FLS kami juga ingin menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Ketiga, membangun pembelajar sepanjang hayat,” kata Hamid di Gedung A Kemendikbud, Jumat (26/10).
Melalui FLS ini, Hamid berharap, dapat menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Literasi bukan barang baru dan tidak eksklusif. Literasi tidak hanya untuk dirapatkan, melainkan untuk dirayakan setiap hari.
“Karena itu, pada FLS tahun ini, kami mengangkat tema Literasi Membangun Pembelajar Sepanjang Hayat,” pungkas Hamid.
Selain itu, Hamid juga optimis kegiatan FLS mampu menjembatani relasi antara sekolah, masyarakat, dan keluarga dalam sebuah gerakan bersama, yaitu gerakan literasi. Dengan mempertemukan semua pemangku kepentingan literasi, akan terjalin jejaring literasi dan munculnya kolaborasi.
Melalui gerakan bersama dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan literasi, diharapkan peradaban negeri ini menjadi lebih maju dan sejahtera.
“Ini harapan kita, literasi baca tulis dan lainnya dapat dilaksanakan di sekolah, keluarga, dan masyarakat,” pesan Hamid.
Comments
Post a Comment